Saat ini, banyak program televisi di Indonesia yang mengundang kontroversi karena kurangnya mengkritisi etika penyiaran. Meskipun ada Pedoman Perilaku Penyiaran yang seharusnya diikuti oleh stasiun televisi, namun masih banyak yang melanggar aturan tersebut.
Menurut Dr. Agus Sudibyo, seorang pakar media, mengkritisi etika penyiaran di program televisi Indonesia sangat penting untuk menjaga kualitas tayangan. “Kita harus memastikan bahwa program-program yang ditayangkan tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan edukasi yang baik kepada pemirsa,” ujarnya.
Salah satu contoh yang sering dikritik adalah acara reality show yang sering menampilkan konten yang tidak pantas untuk ditonton oleh anak-anak. Menurut Surat Keputusan KPI Nomor 12 Tahun 2012, program televisi harus memperhatikan aspek kesehatan, moral, dan kepatutan.
Namun, masih banyak program televisi yang mengabaikan pedoman tersebut demi mengejar rating yang tinggi. Hal ini juga disayangkan oleh Mulyanto, seorang aktivis media. “Seharusnya stasiun televisi lebih bijak dalam menentukan konten acara mereka. Mengkritisi etika penyiaran adalah langkah yang harus ditempuh untuk meningkatkan kualitas tayangan di Indonesia,” ucapnya.
Sebagai pemirsa, kita juga memiliki peran penting dalam menekan stasiun televisi untuk lebih memperhatikan etika penyiaran. Dengan memberikan masukan dan kritik yang membangun, diharapkan program-program televisi di Indonesia bisa lebih berkualitas dan memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat.
Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk terus mengkritisi etika penyiaran di program televisi Indonesia agar tayangan yang ditayangkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi pemirsa. Kita harus memastikan bahwa program-program televisi tidak melanggar aturan dan mengedepankan nilai-nilai moral yang baik. Semoga dengan adanya kritik yang membangun, program televisi di Indonesia dapat semakin berkualitas dan memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat.